follow me

+ Follow
Join on this site

with Google Friend Connect

Jumat, 31 Maret 2017

Penerapan Koperasi berbasis Diversifikasi pada Petani guna Meningkatkan Daya Jual Tembakau di Indonesia

Abstrak

Paper ini akan mencoba menganalisa perkembangan industri tembakau di Indonesia. Dalam proses pengumpulan data, menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani tembakau di Indonesia masih rendah. Kondisi ini disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari proses produksi yang panjang hingga terdistorsinya penyerapan pasar tembakau hanya pada pabrik rokok. Selain itu, kebijakan pemerintah juga masih belum mampu memperjuangkan kesejahteraan petani Tembakau. Stigma masyarakat juga masih negatif ketika membahas mengenai pengembangan industri tembakau. Maka dari itu kami menawarkan sistem tata niaga baru untuk mendukung kebijakan diversifikasi produk tembakau yang sekaligus juga berdampak pada kesejahteraan petani. Banyak sekali pembenahan yang harus dilakukan pemerintah dalam tata kelola perekonomian di bidang tembakau. Dengan terlalu kompleksnya alur dan permasalahan yang dialami oleh petani tembakau mengakibatkan perlu adanya pendampingan dari pemerintah sebagai upaya mempertahankan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu kami menawarkan konsep pemberdayaan petani tembakau dengan mendorong pembentukan koperasi yang mampu mengelola hasil tembakaunya dengan lebih efisien. Dimana pemerintah dapat memberikan bantuan pengelolaan dan pembinaan teknis dalam operasional koperasi tembakau, dan sekaligus mewujudnyatakan undang-undang diversifikasi tembakau untuk menciptakan pasar baru bagi komoditi tembakau. Upaya tersebut dapat direaliasikan dengan mendorong lembaga pengembang, baik publik ataupun swasta untuk menjalankan proyek diversifikasi tembakau ini. Dengan semakin variatifnya pasar yang mampu menyerap tembakau, maka nilai jual tembakau akan lebih stabil karena tidak adanya upaya monopoli komoditi dari industri pertembakauan. Selain itu pada akhirnya produk dari tembakau akan lebih beragam dan stigma masyarakat mengenai dampak buruk tembakau akan semakin berkurang. Memasyarakatkan tembakau akan menjadi dampak positif dari suksesnya kebijakan yang nantinya akan diterapkan. Rokok memang tembakau, tapi tembakau belum tentu rokok.

Keywords: Tembakau, Diversifikasi, Koperasi

Oleh: Nafthah Rizkyan, Ilham Wahyudi, Yulian Adi Kurniawan
Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jember

Sabtu, 14 Januari 2017

Jember Utara Punya Negeri Menusuk Awan

(Foto oleh penulis, diambil pada Sabtu 14 januari 2016)

Terdapat banyak sekali obyek wisata baru yang ada di Jember, contoh, Nanggelan, Pantai Payangan dan masih banyak lagi. Kali ini datangnya dari Jember bagian utara.
SJ88 namanya. Menurut penjelasan warga sekitar S merupakan kepanjangan dari Desa Sucopangepok. J yakni Kecamatan Jelbuk. Kemudian 88 adalah tinggi dari batu tinggi yang biasa digunakan untuk berfoto.


Lokasi dari SJ88 sendiri terbilang mudah untuk dicapai. Dari kota Jember ke arah Utara, setelah Polsek Jelbuk terdapat jalan ke kiri. Kemudian mengikuti jalanan aspal sekitar kurang lebih 4km dengan jarak tempuh sekitar 10-15 menit dikarenakan jalan tidak rata dan seutuhnya dari aspal. Setelah sampai di parkiran, masih harus berjalan menaiki bukit sekitar 15 menit sampai 30 menit. Namun itu tergantung banyaknya waktu istirahat yang digunakan, semakin sering berhenti semakin bertambah waktu yang dibutuhkan untuk menuju puncak.

Kurang lebih 1 tahun sudah SJ88 ini menjadi obyek wisata bagi warga Jember. Terdapat banyak sekali perbedaan yang ada disana. Mulai dari segi ekonomi dan juga sosial. Dari segi ekonomi dapat dengan jelas terlihat bahwa terdapat banyak sekali warga yang memanfaatkan momen datangnya para pengunjung untuk berjualan makanan. Mulai dari tempat parkir hingga mendekati puncak, para penjual menjajakan jualannya. Ini merupakan suatu hal yang positif dalam meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

Dampak sosial yang terasa adalah para warga hampir setiap hari bertemu kemudian bercengkrama dengan para pengunjung yang hendak mendaki. Alhasil warga mempunyai wadah untuk membantu para wisatawan menjawa tentang apapun yang berkenaan dengan SJ88. Tidak terasa warga yang mayoritas berbahasa madura, juga sedikit terpaksa meningkatkan dan menggunakan kemampuan bahasa Indonesianya demi dapat mencerahkan kebingungan yang ada di pengunjung. Jadi tidak hanya bahasa daerah yakni, madura, akan tetapi bahasa jawa ataupun Bahasa Indonesia digunakan dan dipertajam setiap harinya. Hal ini juga sangat memperkuat bahwa jember merupakan wilayah Pandalungan yang mana masyarakat Jawa dan Madura dapat hidup harmonis dan saling berdampingan.

Jember lambat laun memiliki banyak sekali kekayaan budaya maupun obyek wisata. Diharapkan hal ini dapat dijadikan tren positif yang nantinya akan memberikan kesejahteraan bagi warga Jember. Tidak hanya wisatawan dalam Negeri, akan tetapi juga diharapkan terdapat wisatawan domestik yang rela jauh-jauh berkunjung demi untuk merasakan indahnya Jember.
Seperti kata harapan masyarakat kota pandalungan ini yang jika disimpukan berbunyi. “Jember untuk Dunia”