Directed by : James Marsh Produced by : Tim Bevan, Eric Fellner, Lisa
Bruce, Anthony McCarten Starring: Eddie Redmayne, Felicity JonesMusic by:
Jóhann Jóhannsson Cinematography: Benoît Delhomme Edited by: Jinx Godfrey
Production company: Working Title Films, StudioCanalDistributed by: Focus
Features (US), Universal Pictures (UK)Release dates: 7 September 2014 (TIFF), 7
November 2014 (US), 1 January 2015 (United Kingdom)Running time: 123
minutesCountry: United KingdomLanguage: EnglishBudget: $15 million Genre:
Romance, Biography
Sinopsis
Stephen Hawking yang diperankan oleh
Eddie Redmayne merupakan Mahasiswa yang sangat cerdas ketika menempuh gelar PhD
di Cambridge University. Namun dia
diagnosa menderita penyakit motor neurone
disease yang menyebabkan lambat laun kesehatannya menurun hingga pada
akhirnya terpaksa harus menggunakan kursi roda.
Sebelum diketahui penyakit
tersebut, Stephen sudah menjalin hubungan dengan Jane Wilde (Felicity Jones). Sampai suatu hari Stephen terjatuh dan kepalanya membentur lantai. Dari situ
dokter mulai memvonis bahwa Stephen menderita penyakit motor neurone yang mana dokter memprediksikan umurnya 2 tahun lagi. Semakin hari penyakit Stephen semakin
parah, namun Jane tetap setia menemani Stephen walaupun keadaannya semakin
memburuk. Beruntung penyakit yang diderita oleh Stephen tidak menyerang
otaknya, jadi pikirannya masih berfungsi dengan baik.
Tak lama setelah itu, Jane dan
Stephen memutuskan untuk membina rumah tangga bersama. Dari pernikahan tersebut
Stephen mendapat seorang putra.
Thesis Stephen menjelaskan tentang Black Hole menciptakan sebuah semesta
dalam sebuah ledakan besar (Big Bang), itu akan memencarkan panas dan akan
berakhir pada sebuah kegentingan yang besar. Kemudian Stephen mengembangkan
teorinya tentang the visibility of black
holes dan menjadikan penemuan fisika terbesar.
Jane merasa frustasi dengan keadaan
keluaganya yang menurutnya tidak normal. Dia tidak bisa membagi waktu antara
mengurus Stephen dan mengasuh anak-anaknya. Lalu Jane menuju sebuah gereja
untuk berlatih paduan suara, dan bertemu dengan Jonathan. Jonathan pun semakin
dekat dengan keluarga Jane, bahkan sangat sering meluangkan waktu bersama dan
membantu Stephen menjalankan aktivitasnya. Sampai akhirnya Jane hamil, bukan
karena Sthephen, tapi karena hasil hubungan gelap dengan Jonathan. Setelah
melahirkan, Ibunda Stephen pun menanyakan tentang siapa ayah dari putri yang
dilahirkannya. Jonathan pun mencoba untuk menjauhi Jane, tapi Stephen
mendatanginya dan mengatakan bahwa Jane membutuhkannya.
Stephen diundang untuk menghadiri
sebuah Opera di Bordeux. Disaat yang bersamaan Jane dan Jonathan serta
anak-anaknya berlibur dan camping. Ketika
di Opera, Stephen mengalamai pneumonia dan dilarikan ke rumah sakit. Dokter
menyarankan agar segera dilakukan Operasi di bagian tenggorokannya yang
berakibat Stephen tidak bisa berbicara lagi.
Stephen belajar menggunakan
spelling board yang dibantu oleh Elaine (Maxine Peake). Dibantu sebuah komputer
yang memudahkan Stephen untuk menulis sebuah buku, Stephen pun berhasil membuat
buku yang berjudul ABrief History of Time
dan menjadikan buku tersebut mendapatkan an International Best-seller.
Stephen diundang ke America untuk
mendapatkan sebuah award. Tapi dia lebih memilih Elaine untuk menemaninya. Itu
merupakan sebuah tanda bahwa hubungannya dengan Jane sudah tidak harmonis lagi,
dan singkat cerita Stephen pun memutuskan untuk bercerai. Jane pun kembali
bersama Jonathan dan hidup bersama. Sedangkan Stephen selalu ditemani Elaine
kemanapun bahkan disaat Stephen memberikan sebuah perkuliahan.
Di akhir cerita, Stephen mengajak
jane untuk bertemu dengan Ratu Elizabeth II. Saat itu mereka mengenang masa
ketika bersama. Mereka melihat bagaimana anak-anak mereka bermain bersama.
Stephen mengatakan “look what we made” (lihat apa yang sudah kita buat).
Sebuah kalimat yang sangat
menginspirasi dari Stephen, “ There should be no boundaries tu human endeavor.
We are all differrent. However bad life may seem, there is always something you
can do, and suceed at, While there’s life, there is hope”.
Sekian
Review
Sebuah perjuangan hidup dari
Stephen Hawking, di tengah-tengah keterbatasannya masih saja dia getol untuk
memberikan kontribusi bagi orang banyak. Teorinya sangat bermanfaat bagi semua
orang, kecerdasannya pun diakui di mata dunia. Namun dibalik itu semua
perjalanan kehidupannya sangat berat.
Kisah cintanya dengan Jane pada
mulanya berjalan mulus, akan tetapi di tengah jalan siapa sangka Jane membutuhkan
sesuatu yang tidak bisa didapatkannya dari Stephen. Pada akhirnya berpisahlah
mereka.
Ini membuktikan bahwa tidak mudah
untuk setia pada seseorang yang bahkan orang tersebut sangat kita cintai (pada
awalnya). Lika-liku sebuah hubungan pun tidak ada yang bisa menebak. Apalagi
harus merawat orang berkebutuhan khusus seperti Stephen. Bukan hal yang mudah
bagi seorang wanita secantik Jane, karena pada nyatanya dia merasa jenuh dengan
keadaan. Tak heran jika dia mengharapkan adik bagi putranya.
Mari kita kesampingkan dulu kisah
cinta Stephen.
Kecerdasan Stephen yang sangat
mengagumkan walaupun memiliki keterbatasan sampai tidak bisa berbicara. Akan
tetapi hal ini tidka meyurutkan Stephen untuk terus berkarya. Hal ini lah yang
sangat menginspirasi dan memotivasi siapa saja yang menonton film ini untuk
terus berusaha dan berharap lebih dari apa yang dia harapkan sebelumnya.
Karena menurut Stephen W.Hawking, “While
there’s a life, there is hope”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar