follow me

+ Follow
Join on this site

with Google Friend Connect

Selasa, 09 Agustus 2016

Review Film: Merry Riana (Mimpi Sejuta Dollar)


Director: Hestu Saputra
Pemain: Chelsea Islan, Dion Wiyoko, Kimberley Ryder, Ferry Salim, Ninik L. Karim, Chinthya lamusu
Tahun 2014
MD Entertainment

Sinopsis

Krisis pada tahun 1998 yang terjadi di Indonesia menjadikan Negeri ini tidak nyaman untuk dihuni. Dampak yang sangat dirasakan oleh keluarga Merry Riana (Chelsea Islan) sampai mereka berencana untuk pergi ke Singapura. Akan tetapi keluarga tersebut hanya mampu untuk membeli  satu buah tiket. Dan sang Ayah (Ferry Salim) memutuskan untuk mempersilahkan Merry Riana yang pergi.
Sesampainya di Singapura Merry mencari alamat teman Ayahnya, dengan harapan bisa membantu kehidupannya selama berada di Singapura. Namun malang nasib Merry, dia tidak bisa bertemu dengan teman Ayahnya. 

Kebetulan sekali melalui Sosial Media dia berhasil menemukan Irene. Irene adalah Teman SMAnya. Irene berada di SIngapura dengan kepentingan sebagai Mahasiswi. Merry pun meminta bantuan Irene untuk mencarikannya tempat tinggal. Dan Mereka memutuskan untuk tinggal di Asrama tempat Irene walaupun secara illegal. Tapi pihak kampus akhirnya mengetahuinya dan kemudian mengusir Merry. Irene masih berusaha untuk membantu Merry, dia mendaftarkan Merry untuk masuk ke Kampusnya. Merry pun berhasil melalui serangkaian tes dan akhirnya bisa untuk menjadi Mahasiswa yang kemudian juga dapat tinggal di asrama. Namun seketika Merry terdiam termenung karena diharuskan membayar sejumlah $40.000. Merry pun mencoba untuk melakukan loan pada pihak kampus, dan sebagai penjaminnya adalah seorang Mahasiswa senior yang bernama Alva (Dion Wiyoko).
Tidak hanya sebagai penjamin, akan tetapi Dion juga membantu untuk mencarikan pekerjaan untuk Merry. Banyak tempat yang dicoba dilamarnya akan tetapi hasilnya masih nihil. Sempat Merry bekerja pada Multi Level Merketing abal-abal, walaupun sempat untung, pada akhirnya juga merugi.
Merry kemudian bekerja pada perusahaan Asuransi. Dari sanalah dia bisa mendapatkan banyak penghasilan untuk membantu membiayai kebutuhannya.

Untuk urusan asmara, sempat terjadi perselisihan antara Merry, Irene dan Alva. Sebelumnya Irene sudah lebih dulu mengenal Alva dan diam-diam juga menyukainya. Akan tetapi Alva lebih memilih Merry. 

Alva sempat memberikan cincin kepada Merry tapi ditolak. Cincin itu pun kemudian diberikan pada seorang ibu-ibu pengamen jalanan. Entah keajaiban darimana, Merry pun bertemu dengan Ibu-ibu Tersebut, dan kemudian ibu tersebut memberikan cincinnya kepada Merry. Ibu itu menjelaskan siapa dan untuk apa cincin itu. Sesaat kemudian Merry langsung bergegas mencari Alva yang sedang bekerja di Singapore flyer. Merry mencoba untuk menelfon Alva yang sedang berada di flyer juga. Dari kejauhan, Alva menyatakan cintanya menggunakan buku yang berjudul S.H.M.I.L.Y (See How Much I Love You).

Sekian.

Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari Film yang diangkat dari kisah nyata ini. Perjuangan seorang Merry yang akhirnya bisa bertahan hidup dan meraih satu juta dollarnya ketika usia 26 tahun di Negara tetangga. 

Semangat ini lah yang harus kita contoh. Walaupun gagal berkali-kali tapi tidak pernah sekalipun untuk bermalas-malasan bangkit lagi.

Banyak sudut pandang yang digunakan sebagai tolak ukur untuk melihat kesuksesan. Salah satunya adalah dari film ini.

Menggutip kata-kata di Film “ Sukses itu bukan sekedar memiliki uang banyak, tapi sukses itu ketika kita bisa membuat orang lain memiliki harapan”.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar